PERBANDINGAN KONSENTRASI KITOSAN DALAM SALEP TERHADAP DAYA HAMBAT Staphylococcus aureus DAN EVALUASI SIFAT FISIK SEDIAAN SALEP KULIT
6.1 Simpulan Berdasarkan penelitian ini, maka didapatkan simpulan sebagai berikut : (1). Kitosan dalam salep memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah dengan nilai < 5 mm. (2). Kitosan dalam salep memiliki nilai rata-rata pH terkecil 5,87 dan terbesar 6,15 sehingga baik digunakan untuk kul...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/65075/1/PK.BP.250.17%20.%20Wid.p%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/65075/2/PK.BP.250.17%20.%20Wid.p%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/65075/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | 6.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian ini, maka didapatkan simpulan sebagai berikut :
(1). Kitosan dalam salep memiliki aktivitas antibakteri kategori lemah dengan nilai < 5 mm.
(2). Kitosan dalam salep memiliki nilai rata-rata pH terkecil 5,87 dan terbesar 6,15 sehingga baik digunakan untuk kulit karena pHnya memenuhi syarat pH yang baik untuk kulit yaitu 4-6,5. Uji homogenitas kitosan dalam salep menunjukkan hasil homogen tidak terdapat butiran kasar, dan gumpalan di dalam salep. Kitosan dalam salep konsentrasi 0,2% memenuhi syarat salep yang baik yaitu warna putih, yang merupakan warna khas dari kitosan (udang), menunjukkan bau yang khas dari kitosan (udang), dan menunjukkan bentuk semi padat.
6.2 Saran
Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai berikut :
(1). Perlu dilakukan penelitian pengembangan lebih lanjut terhadap hewan coba untuk meningkatkan kualitasnya sebagai salep kulit.
(2). Perlu adanya penambahan konsentrasi kitosan dalam salep agar aktivitas antibakteri lebih efektif. |
---|