ANALISIS PENERAPAN GMP (Good Manufacturing Practices) PADA PROSES PEMBEKUAN FILLET IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus spp.) DI PT. BAHARI BIRU NUSANTARA LAMONGAN,JAWA TIMUR

Ikan kakap merah merupakan salah satu komoditas produk eksport yang dikirim dalam bentuk utuh, fillet, ataupun produk diversifikasi lainnya yang permintaannya terus meningkat. Harga ikan kakap merah kurang lebih Rp57.000,00/kg dan dapat mencapai harga 5,50-18,10 US$ di pasar internasional, sedan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DIMAS JAYA SUBAKTI, 141411133003
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Fakultas Perikanan dan Kelautan 2018
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/69341/1/PKL.PK.BP%2004-18%20Sub%20a%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/69341/2/PKL.PK.BP%2004-18%20Sub%20a%20LAPORAN%20PKL.pdf
http://repository.unair.ac.id/69341/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Ikan kakap merah merupakan salah satu komoditas produk eksport yang dikirim dalam bentuk utuh, fillet, ataupun produk diversifikasi lainnya yang permintaannya terus meningkat. Harga ikan kakap merah kurang lebih Rp57.000,00/kg dan dapat mencapai harga 5,50-18,10 US$ di pasar internasional, sedangkan harga produk fillet dapat melebihi harga ikan utuh (Melianawati dan Aryati 2012). Tingginya nilai jual fillet ikan kakap merah di pasar intrnasional, menjadikan fillet ikan kakap merah sebagai salah satu produk andalan industry pengolahan ikan yang memiliki jangkauan pasar internasional. Tingginya jumlah industri pembekuan ikan di Indonesia merupakan sebuah daya saing suatu industri pengolahan ikan, baik dalam mutu maupun efisiensi dalam produksi. Penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) dalam industri pembekuan fillet ikan merupakan suatu pedoman untuk menghasilkan produk yang bermutu dan sesuai dengan keinginan konsumen. Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui penerapan dan hambatan dalam penerapan GMP pada produksi fillet ikan kakap merah beku di PT. Bahari Biru Nusantara (PT. BARUNA) Lamongan, Jawa Timur. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2017 sampai 18 Februari 2017. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini di PT. BARUNA, yang bertempat di Jalan Deandels KM 82,6 No. 88, Sedayulawas, Brondong, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode observatif deskriptif yaitu metode dalam suatu pemecahan masalah dengan cara mendeskripsikan, menggambarkan dan menjelaskan situasi dan kondisi suatu obyek pengamatan berdasarkan pengamatan secara langsung dan fakta yang terjadi di lapangan. Pengumpulan data pada kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode pengumpulan data primer dari hasil wawancara, partisipasi aktif dan observasi, dan data sekunder melalui studi pustaka. Penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) di PT. Bahari Biru Nusantara (PT. BARUNA) sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan GMP, namun masih terdapat beberapa aspek yang perlu disempurnakan. Biaya produksi yang besar dan ketidakdisiplinan para buruh dalam penerapan aspek GMP merupakan hambatan dalam penerapan GMP.