Karakterisasi Kualitas Madu dengan Metode Pengukuran Impedansi
Telah dilakukan penelitian mengenai karakterisasi kualitas madu dengan metode pengukuran impedansi.Pada penelitian ini digunakanvariabel kontrol berupa madu randu yang telah terstandar SNI, sirup fruktosa, dan larutan gula pasir (sukrosa) dengan variasi sampel berupa kenaikan suhu 30˚C,35˚C,37˚C,...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2019
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81323/1/MPF.%2029-19%20Sus%20k%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81323/2/MPF.%2029-19%20Sus%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/81323/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Telah dilakukan penelitian mengenai karakterisasi kualitas madu dengan metode
pengukuran impedansi.Pada penelitian ini digunakanvariabel kontrol berupa madu randu
yang telah terstandar SNI, sirup fruktosa, dan larutan gula pasir (sukrosa) dengan variasi
sampel berupa kenaikan suhu 30˚C,35˚C,37˚C,40˚C,45˚C dan 50˚C, penambahan fruktosa
5%, 10%, 15%, 30%, 50%, 75%, dan 90%, penambahan sukrosa 5%, 10%, 15%, 30%,
50%, 75%, dan 90% pada madu. Dilakukan pengujian berupa uji kadar air, Hidroxyl
Methil Furfural (HMF), dan uji gula pereduksi dengan metode pengukuran impedansi
dan beda fasa. Dari hasil pengukuran impedansi didapatkan hasil pada uji kadar air,
dimana semakin tinggi suhu, diikuti dengan kenaikan kadar air, maka hasil pengukuran
impedansi mengalami penurunan. Pada uji HMF didapatkan jika saat ada penambahan
fruktosa, diikuti dengan kenaikan HMF, maka hasil pengukuran impedansi mengalami
kenaikan. Pada uji gula pereduksi didapatkan jika saat ada penambahan sukrosa, diikuti
dengan kenaikan gula pereduksi, maka hasil pengukuran impedansi mengalami
penurunan. Dari hasil uji didapatkan analisis grafik hubungan antara nilai riil terhadap
imajiner (cole-cole plot) dimana melalui grafik dapat diidentifikasi karakteristik pada
setiap sampel. Frekuensi optimum pada pengukuran nilai impedansi didapatkan 200 KHz
pada uji kadar air, 28572 Hz pada uji HMF, dan 200 KHz pada uji gula pereduksi. |
---|