PROSES PRODUKSI IKAN UNICORN LEATHER JACKET (Aluterus monoceros) BEKU DENGAN METODE CPF (CONTACT PLATE FREEZING) DI PT. KARYA MINA PUTRA REMBANG JAWA TENGAH
Ikan merupakan bahan makanan yang cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati, dapat menyebabkan pembusukan. Untuk mempertahankan kesegaran dan mutu ikan, maka dilakukanlah pengolahan dan pengawetan ikan. Salah satu cara...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan: Budidaya Perairan
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/81480/1/PKL.PK.BP.%2045-19%20Sav%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/81480/2/PKL.PK.BP.%2045-19%20Sav%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/81480/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Ikan merupakan bahan makanan yang cepat mengalami proses
pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan
kimiawi pada ikan mati, dapat menyebabkan pembusukan. Untuk
mempertahankan kesegaran dan mutu ikan, maka dilakukanlah pengolahan dan
pengawetan ikan. Salah satu cara pengawetan produk adalah dengan cara
pembekuan. Tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk
mengetahui proses produksi ikan Unicorn Leather Jacket (Aluterus monoceros)
beku dengan metode Contact Plate Freezing (CPF) dan mengetahui hambatan
serta upaya penanggulangan dalam produksi ikan beku.
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2017-
18 Januari 2018 di PT. Karya Mina Putra Rembang, Jawa Tengah. Metode kerja
yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini yaitu metode deskriptif dengan
pengambilan data meliputi data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data
meliputi observasi, wawancara dan partisipasi aktif.
Proses produksi ikan Unicorn Leather Jacket (Aluterus monoceros) beku
terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu penerimaan bahan baku, penimbangan I,
de-frost, pemotongan kepala, penimbangan II, pencucian I, pengupasan kulit,
pencucian II, sortasi, penimbangan III dan pelabelan I, pencucian III, penyusunan
dalam pan, pembekuan, penggelasan, pengemasan dan pelabelan II, penyimpanan
beku, dan pemuatan. Hambatan pada kegiatan proses pembekuan adalah pegawai
belum menerapkan SOP yang telah diberlakukan karena dikhawatirkan akan
menyebabkan kontaminasi silang. Upaya untuk menanggulangi hambatan tersebut
adalah memberi pengarahan kepada pegawai tentang SOP yang telah dibuat oleh
perusahaan untuk mencegah adanya kontaminasi silang pada produk. |
---|