Pengaruh Tipe Organizational Culture Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan Private Sector
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara tipe organizational culture terhadap turnover intention pada karyawan private sector. Turnover intention sendiri memiliki definisi sebagai pertimbangan secara sadar dan dengan kesengajaan untuk meninggalkan organisasi (Tett & Meyer, 1993)...
Saved in:
Summary: | Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara tipe organizational culture terhadap turnover intention pada karyawan private sector. Turnover intention sendiri memiliki definisi sebagai pertimbangan secara sadar dan dengan kesengajaan untuk meninggalkan organisasi (Tett & Meyer, 1993). Cameron & Quinn (2006) mendefinisikan organizational culture sebagai nilai-nilai yang dianut untuk diberikan, yang mendasari asumsi, harapan, memori kolektif, dan definisi yang hadir dalam organisasi. Tipe organizational culture terbagi menjadi 4. Yaitu, clan culture, adhocracy culture, market culture, dan hierarchy culture.
Penelitian ini dilakukan pada 124 karyawan private sector yang telah bekerja selama lebih dari 6 bulan di instansi saat ini. Data diperoleh menggunakan metode survey yang menggunakan alat ukur OCAI dari Cameron & Quinn (2006) yang sudah melalui proses translasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dwijati (2017), terdiri dari 24 aitem dan alat ukur Skala Turnover Intention konsep dari Mobley dkk. (1979) yang sudah melalui proses translasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Dwijati (2017), terdiri dari 3 aitem. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda secara parsial. Penelitian ini membuktikan bahwa adhocracy dan hierarchy culture berpengaruh signifikan negatif pada turnover intention, market culture berpengaruh signifikan positif pada turnover intention, dan clan culture tidak berpengaruh secara signifikan pada turnover intention dalam konteks karyawan private sector. |
---|