Modifikasi Pengering Empon-empon Dengan Memanfaatkan Efek Rumah Kaca

• Main Authors: Amanah, Hanim Zuhrotul, Rahayoe, Sri, Muliawati, Silvia Insan
• Format: Article PeerReviewed
• Language: English
• Published: Pemda DIY 2013
• Subjects: Technology
• Online Access: https://repository.ugm.ac.id/135335/1/1.%20Modifikasi%20Pengeringan%20Empon-empon%20Dengan%20Memanfaatkan%20Efek%20Rumah%20Kaca.pdf; https://repository.ugm.ac.id/135335/
• Institution: Universitas Gadjah Mada

Salah satu kelemahan penanganan pascapanen yang dilakukan petani empon-empon adalah pengeringan yang dilakukan dengan metode penjemuran langsung yaitu membentangkan irisan empon-empon pada lantai jemur dan anyaman bambu yang diletakkan di halaman rumah dan pinggir jalan. Cara tersebut mempunyai kelemahan yaitu tidak higienis, mudah terkontaminasi debu, kurang efisien dan tidak efektif sehingga simplisia yang dihasilkan ditolak oleh industri jamu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alan pengering higienis untuk produk empon-empon dengan cara memodifikasi penjemuran langsung menggunakan tutup kaca disertai dengan jalan angin Pengering di desain dengan menggunakan bahan utama kaca tembus pandang yang digunakan sebagai atap dan dinding dengan tujuan agar dapat ditembus oleh sinar matahari. Dinding dan bagian alas terbuat dari sengn yang di cat berwarna hitam sehingga emisivitasnya mendekati 1. Pengujian kinerja alat pengering dilakukan dengan mengeringkan 4 kilogram kunyit yang diiris tipis dengan ketebalan 4 - 7 mm dan dihamparkan di atas rak pengering yang terbuat dari kassa stainless. Selama pengeringan suhu dan kelembaban udara lingkungan dan udara dalam ruang pengering serta kadar air bahan diukur secara periodik dengan interval waktu 30 menit. Sebagai pembanding, pada saat yang sama kunyit dengan perlakuan yang sama dikeringkan dengan metode penjemuran langsung. Hasil akhir produk dibandingkan warnanya sebagai indikator kualitas produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara yang terdapat dalam alat pengering lebih tinggi dari udara lingkungan luar yang berdampak pada turunnya kelembaban relatif (RH) udara. Suhu udara tertinggi dalam alat pengering adalah 46 C. Pengeringan dengan menggunakan alat pengering terbukti mampu mengeringkan irisan kunyit 3 jam lebih cepat dibandingkan dengan metode penjemuran langsung. Produk kering hasil pengeringan dengan alat pengering menunjukkan tingkat kecerahan dan higienitas yang lebih tinggi.