Perancangan Meja Kerja Produksi Tahu Berdasarkan Analisis NBM, QEC, dan RULA. (Studi Kasus: Industri Pengolahan Tahu Tradisional Kampung Krajan Surakarta)

Industri Kecil Menengah Sari Murni memproduksi 250 loyang tahu setiap hari secara manual dan tradisional sehingga menyebabkan pemborosan transportasi (pemindahan material). Operator penyimpanan tahu sementara dan pemotongan tahu masing-masing menempuh jarak 5.000 m dan 2.500 m setiap hari. Selain it...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Hanifah, Shofitri Dhia, Astuti, Rahmaniyah Dwi, Jauhari, Wakhid Ahmad
Format: Conference or Workshop Item PeerReviewed
Language:English
Published: Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/275333/1/Perancangan%20Meja%20Kerja%20Produksi%20Tahu%20Berdasarkan%20Analisis%20NBM%2C%20QEC%2C%20dan%20RULA.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275333/
http://senti.ft.ugm.ac.id/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Industri Kecil Menengah Sari Murni memproduksi 250 loyang tahu setiap hari secara manual dan tradisional sehingga menyebabkan pemborosan transportasi (pemindahan material). Operator penyimpanan tahu sementara dan pemotongan tahu masing-masing menempuh jarak 5.000 m dan 2.500 m setiap hari. Selain itu, tidak terdapat meja yang berfungsi khusus sebagai meja pemotongan tahu sehingga menyebabkan operator melakukan pekerjaannya di atas sembarang permukaan yang dapat menyangga loyang tahu dengan tinggi bervariasi antara 38 hingga 71 cm. Masalah ini dapat menyebabkan gangguan musculoskeletal terkait kerja (WMSDs) yang diakibatkan postur kerja yang buruk. Hasil NBM menunjukkan bahwa terdapat operator yang mengalami rasa sakit di bagian tubuh yang yang memiliki level risiko tinggi pada penilaian QEC. Evaluasi postur kerja operator pemotongan tahu menggunakan RULA menunjukkan nilai 7 atau sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif perancangan fasilitas kerja berdasarkan data keluhan dan kebutuhan operator serta dari hasil analisis metode NBM, QEC, dan RULA. Perancangan meja kerja produksi tahu dilakukan menggunakan metode NIDA (Need, Idea, Decision, Action) untuk memperbaiki metode kerja operator.