Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic
Pengeringan kelapa parut umumnya dilakukan dengan metode penjemuran. Pengeringan dengan penjemuran memiliki banyak kelemahan, diantaranya kelapa parut akan teroksidasi oleh udara lingkungan, membutuhkan waktu yang lama, dan ketergantungan cuaca. Pengeringan menggunakan pneumatic (flash) dryer dengan...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/33084/1/PHP-23_Nugraha_dkk_%28116-128%29.pdf https://repository.ugm.ac.id/33084/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
id |
id-ugm-repo.33084 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.330842014-03-19T06:43:16Z https://repository.ugm.ac.id/33084/ Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic Nugraha, Bayu Karyadi, Joko Nugroho Wahyu Bintoro, Nursigit Makalah prosiding Pengeringan kelapa parut umumnya dilakukan dengan metode penjemuran. Pengeringan dengan penjemuran memiliki banyak kelemahan, diantaranya kelapa parut akan teroksidasi oleh udara lingkungan, membutuhkan waktu yang lama, dan ketergantungan cuaca. Pengeringan menggunakan pneumatic (flash) dryer dengan udara panas berkecepatan tinggi merupakan salah satu alternative mengatasi kelemahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerakteristik pengeringan kelapa parut secara pneumatic dan mengetahui pengaruh suhu dan debit udara selama pengeringan. Daging kelapa diblanching dengan air panas pada suhu 80–85oC selama 10 menit kemudian diparut dan ditimbang sebanyak 200 gram. Pengeringan sekali proses dilakukan dengan variasi debit 0.0264m3/detik, 0.0459 m3/detik, 0.0603m3/detik dan 0.0692m3/detik dan variasi daya heater. Kemudian dilakukan pengeringan siklus hingga kadar air 3–5% pada debit 0,0459m3/detik dan variasi heater menggunakan sampel sebanyak 500 gram. Penurunan kadar air terhadap debit dan suhu udara, dan perubahan kadar air terhadap siklus digunakan untuk menentukan nilai konstanta laju pengeringan(k), energi aktivasi (Ea) dan faktor frekuensi tumbukan(A). Hasil penelitian menunjukan semakin besar debit udara, penurunan kadar air semakin kecil. Debit udara yang rendah dan suhu pengeringan yang tinggi mampu menguapkan kadar air hingga 37% untuk satu kali proses pengeringan. Konstanta laju pengeringan dari hubungan debit udara dan penurunan kadar air pada periode laju konstan berkisar antara 0.1743–0.1915%/m3.jam-1, dan pada periode laju menurun berkisar antara 0.0158–0.0281%/m3.jam-1. Sedangkan konstanta laju pengeringan dari hubungan perubahan kadar air dan siklus berkisar antara 0.00054–0.00111%/detik. Energi aktivasi dan faktor frekuensi tumbukan pada periode laju konstan adalah 2154.69J/mol dan 0.0863, dan pada periode laju menurun adalah 5370.45J/mol dan 0.0034. Energi aktivasi pada pengeringan siklus adalah 15502.97J/mol, dan faktor frekuensi tumbukannya adalah 0.172. Nilai efisiensi pengeringan sangat rendah yaitu antara 2.61–12.38%. Sedangkan nilai efisiensi pemanasan antara 50.7–91.2%. 2012-11-30 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/33084/1/PHP-23_Nugraha_dkk_%28116-128%29.pdf Nugraha, Bayu and Karyadi, Joko Nugroho Wahyu and Bintoro, Nursigit (2012) Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic. Seminar Nasional Perteta Malang. pp. 116-128. |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
language |
English |
topic |
Makalah prosiding |
spellingShingle |
Makalah prosiding Nugraha, Bayu Karyadi, Joko Nugroho Wahyu Bintoro, Nursigit Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic |
description |
Pengeringan kelapa parut umumnya dilakukan dengan metode penjemuran. Pengeringan dengan penjemuran memiliki banyak kelemahan, diantaranya kelapa parut akan teroksidasi oleh udara lingkungan, membutuhkan waktu yang lama, dan ketergantungan cuaca. Pengeringan menggunakan pneumatic (flash) dryer dengan udara panas berkecepatan tinggi merupakan salah satu alternative mengatasi kelemahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerakteristik pengeringan kelapa parut secara pneumatic dan mengetahui pengaruh suhu dan debit udara selama pengeringan. Daging kelapa diblanching dengan air panas pada suhu 80–85oC selama 10 menit kemudian diparut dan ditimbang sebanyak 200 gram. Pengeringan sekali proses dilakukan dengan variasi debit 0.0264m3/detik, 0.0459 m3/detik, 0.0603m3/detik dan 0.0692m3/detik dan variasi daya heater. Kemudian dilakukan pengeringan siklus hingga kadar air 3–5% pada debit 0,0459m3/detik dan variasi heater menggunakan sampel sebanyak 500 gram. Penurunan kadar air terhadap debit dan suhu udara, dan perubahan kadar air terhadap siklus digunakan untuk menentukan nilai konstanta laju pengeringan(k), energi aktivasi (Ea) dan faktor frekuensi tumbukan(A). Hasil penelitian menunjukan semakin besar debit udara, penurunan kadar air semakin kecil. Debit udara yang rendah dan suhu pengeringan yang tinggi mampu menguapkan kadar air hingga 37% untuk satu kali proses pengeringan. Konstanta laju pengeringan dari hubungan debit udara dan penurunan kadar air pada periode laju konstan berkisar antara 0.1743–0.1915%/m3.jam-1, dan pada periode laju menurun berkisar antara 0.0158–0.0281%/m3.jam-1. Sedangkan konstanta laju pengeringan dari hubungan perubahan kadar air dan siklus berkisar antara 0.00054–0.00111%/detik. Energi aktivasi dan faktor frekuensi tumbukan pada periode laju konstan adalah 2154.69J/mol dan 0.0863, dan pada periode laju menurun adalah 5370.45J/mol dan 0.0034. Energi aktivasi pada pengeringan siklus adalah 15502.97J/mol, dan faktor frekuensi tumbukannya adalah 0.172. Nilai efisiensi pengeringan sangat rendah yaitu antara 2.61–12.38%. Sedangkan nilai efisiensi pemanasan antara 50.7–91.2%. |
format |
Article PeerReviewed |
author |
Nugraha, Bayu Karyadi, Joko Nugroho Wahyu Bintoro, Nursigit |
author_facet |
Nugraha, Bayu Karyadi, Joko Nugroho Wahyu Bintoro, Nursigit |
author_sort |
Nugraha, Bayu |
title |
Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic |
title_short |
Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic |
title_full |
Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic |
title_fullStr |
Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic |
title_full_unstemmed |
Pengaruh Laju Udara dan Suhu Selama Pengeringan Kelapa Parut Kering Secara Pneumatic |
title_sort |
pengaruh laju udara dan suhu selama pengeringan kelapa parut kering secara pneumatic |
publishDate |
2012 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/33084/1/PHP-23_Nugraha_dkk_%28116-128%29.pdf https://repository.ugm.ac.id/33084/ |
_version_ |
1681219432684191744 |