PENENTUAN SPEKTROFLUOROMETRIK TRIPTOFAN DALAM PROTEIN HIDROLISAT KENARI (CANARIUM INDICUM L.)

Kenari (Canarium indicum L.) adalah tanaman asli Indonesia, yang terutama tumbuh di bagian timur Indonesia, terutama di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, dan Seram. Penelitian tentang biji kenari telah dilakukan untuk menentukan kandungan lemak, protein dan asam amino. Sejauh pengetahuan kami...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Miftah Abotbina, Ismail
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/39789
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Kenari (Canarium indicum L.) adalah tanaman asli Indonesia, yang terutama tumbuh di bagian timur Indonesia, terutama di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, dan Seram. Penelitian tentang biji kenari telah dilakukan untuk menentukan kandungan lemak, protein dan asam amino. Sejauh pengetahuan kami, tidak ada informasi tentang konten tryptophan di Canarium indicum. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengukur asam amino aromatik (triptofan) dalam hidrolisat protein kenari dengan metode spektrofluorometri. Protein hidrolisat dibuat dengan dua metode hidrolisis, hidrolisis enzimatik dan alkali menggunakan buah ungu sebagai bahan awal. Deteksi fluoresensi cepat dan lebih sensitif dan memiliki senyawa yang lebih sedikit mengganggu daripada deteksi ultraviolet (UV). Tetapi mereka memiliki panjang gelombang emisi yang berbeda, masingmasing sekitar 350 nm dan 300 nm, sehingga mereka dapat dibedakan dari tirosin. pada 295 nm untuk menghindari emisi tirosin. Metode ini memiliki kekhususan luar biasa untuk mengatasi keberadaan tirosin, yang mungkin diharapkan ada dalam matriks sampel. Hubungan proporsional antara peningkatan intensitas fluoresensi dan konsentrasi traksi pada kisaran 0.5-5 ppm = 6632.3x –845.42 dan koefisien korelasi 0.9997, sedangkan koefisien varians dalam regresi linier adalah 1.29%. Batas deteksi dan batas kuantifikasi yang diperoleh masing-masing adalah 0.116 ppm dan 0.35 ppm. Pemulihan tes akurasi diperoleh dalam kisaran 95-96%. Standar deviasi relatif dari tes presisi intra-tes diperoleh dalam kisaran 0.5-1.8%, sedangkan presisi menengah di kisaran 2.18-3.74%. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah papain, pepsin dan protein hidrolisat kenari alkali. Sampel triptofan terdeteksi (papain, pepsin dan alkali hidrolisat), dengan konsentrasi masing-masing 5.58, 5 dan 1.47 mg / 100 mg protein. Metode fluorimetri yang digunakan digunakan dalam sampel yang mengandung Tyrosine tanpa tumpang tindih spektra dan tanpa menggunakan reagen tertentu.