OPTIMASI KOMPOSISI BELANAK (Mugil cephalus) DAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) UNTUK MENDAPATKAN SURIMI DENGAN GEL STRENGTH TERTINGGI
Belanak dan mujair merupakan jenis ikan euryhaline yang memiliki volume produksi cukup tinggi. Menurut KKP (2011), volume produksi ikan belanak dan mujair masing-masing sebesar 14.615 ton dan 44.905 ton pada tahun 2011. Belanak dan mujair memiliki nilai jual yang masih rendah, sehingga diperluka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/57236/1/PK.BP%2092-16%20Fat%20o%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/57236/2/PK.BP%2092-16%20Fat%20o%20SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/57236/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Belanak dan mujair merupakan jenis ikan euryhaline yang memiliki
volume produksi cukup tinggi. Menurut KKP (2011), volume produksi ikan
belanak dan mujair masing-masing sebesar 14.615 ton dan 44.905 ton pada tahun
2011. Belanak dan mujair memiliki nilai jual yang masih rendah, sehingga
diperlukan teknologi pengolahan alternatif yang mampu meningkatkan nilai
ekonomis dari kedua jenis ikan tersebut. Teknologi alternatif tersebut salah
satunya yaitu surimi. Santoso dkk. (2013) menyatakan bahwa surimi yang cocok
dikembangkan di Indonesia yaitu surimi berbasis multi-spesies melalui
pengkomposisian. Surimi dengan pengkomposisian mampu meningkatkan nilai
gel strength.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pengkomposisian
ikan belanak (Mugil cephalus) dan mujair (Oreochromis mossambicus) terhadap
gel strength surimi. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tujuh perlakuan dengan tiga
ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu komposisi belanak:mujair yang
berbeda (1:0; 0;1; 3:1; 3:2; 1:1; 1:3 dan 2:3). Analisis data gel strength dan water
holding capacity menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dilanjutkan Uji
Duncan. Data rendemen, proksimat bahan baku dan proksimat surimi yang
memililiki gel strength tertinggi dianalisis dengan metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengkomposisian memiliki pengaruh
terhadap nilai gel strength. Nilai gel strength tertinggi dihasilkan oleh komposisi
belanak:mujair (3:1), namun tidak berbeda nyata dengan belanak:mujair (1:3).
Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai aktivitas TGase dan kandungan
myosin pada belanak dan mujair yang telah dikomposisi, serta mengenai
mikrobiologi dan pengolahan limbah pencucian selama proses pembuatan surimi. |
---|