ANALISIS TASK CONFLICT DAN CONFLICT MANAGEMENT STYLES (STUDI KASUS PADA KARYAWAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA)
Konflik yang sering kali terjadi di dalam suatu organisasi yaitu task conflict, hal ini terjadi dikarenakan di dalam organisasi terdiri dari beberapa karyawan dalam tiap divisi. Dalam hal ini karyawan di dalam organisasi memiliki latar belakang yang berbeda antara satu dengan yang lain. Sehingga...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/67263/1/TSM.28.17%20.%20Tri.a%20-%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/67263/2/TSM.28.17%20.%20Tri.a%20-%20SEC.pdf http://repository.unair.ac.id/67263/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Konflik yang sering kali terjadi di dalam suatu organisasi yaitu task conflict, hal ini terjadi
dikarenakan di dalam organisasi terdiri dari beberapa karyawan dalam tiap divisi. Dalam hal ini
karyawan di dalam organisasi memiliki latar belakang yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Sehingga tidak menutup kemungkinan karyawan dalam tiap divisi memiliki perbedaan gagasan,
pandangan, pemikiran, ide, dan pendapat yang berbeda dalam menyelesaikan tugas dan tanggung
jawab pekerjaannya (Amason & Sapienza, 1997; Jehn, 1995). Dampak task conflict yang terjadi
dalam suatu organisasi memiliki peran ganda yaitu meningkatkan kinerja (functional) dan
menghambat kinerja (dysfunctional). Kenyataan yang terjadi saat ini task conflict yang dialami
karyawan Universitas Muhammadiyah Surabaya merupakan task conflict menghambat kinerja
karyawan di biro administrasi keuangan (BAK), biro sumber daya insani (BSDI), dan biro
administrasi akademik dan kemahasiswaan (BAAK) dan biro administrasi umum (BAU). Dimana
hal tersebut mengarah pada gap, perselisihan, dan tidak saling tegur sapa antar karyawan. Dalam
penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif, informan dibagi menjadi dua, 4 informan
karyawan dan 4 informan pimpinan biro. Proses pengolahan data menggunakan trial Nvivo 10
untuk memudahkan dalam mengkoding. Hasil penelitian ini adalah mengetahui penyebab dari
konflik tugas yang terjadi di biro administrasi umum (BAU) adalah komunikasi yang kurang baik
antar karyawan, sedangkan di biro administrasi keuangan (BAK) penyebabnya yaitu personal
variable, dan biro administrasi akademik dan kemahasiswaan (BAAK) dan biro sumber daya insani
(BSDI) penyebab task conflict adalah struktur tugas karyawan yang tidak jelas.
Konflik tugas yang terjadi pada karyawan di biro-biro tersebut mengarah pada perselisihan dan
tidak tegur sapa antar karyawan. Sikap pimpinan dalam mengatur kaonflik tugas yang terjadi pada
karyawan tiap biro berbeda-beda, pimpinan di biro administrasi keuangan (BAK), biro sumber daya
insani (BSDI), dan biro administrasi umum (BAU) dengan menampung semua informasi dari
karyawan dan berusaha mencari solusi terbaik bagi karyawan yang bermasalah (collaborating),
sedangkan pimpinan di biro administrasi akademik dan kemahasiswaan (BAAK) konflik tugas
dengan (compromising). Langkah yang dilakukan pimpinan untuk menyelesaikan konflik tugas
yang terjadi antar karyawan di biro administrasi keuangan (BAK), biro administrasi umum (BAU),
dan biro administrasi akademik dan kemahasiswaan (BAAK) dengan melakukan negosiasi
Integrative Bargaining (Win-Win). Sedangkan di biro sumber daya insani (BSDI), pimpinan
melakukan negosiasi dengan distributive bargaining (Win-Lose) |
---|