Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia

Investigasi terhadap kualitas mikrobiologis susu kambing mentah dengan menggunakan angka lempeng total bakteri (ALTB), koliform, Staphylococcus koagulase positif (CPS) dan Staphylococcus koagulase negatif (CNS) sebagai bakteri indikator, telah dilaksanakan. Sepuluh faktor resiko yang berpotensi terk...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: E. Taufik, G. Hildebrandt, J. N. Kleer, T. I. Wirjantoro, K. Kreausukon, K. H. Zessin, M. P.O. Baumann, F. H. Pasaribu
Format: Journal
Published: 2018
Subjects:
Online Access:https://www.scopus.com/inward/record.uri?partnerID=HzOxMe3b&scp=84982083077&origin=inward
http://cmuir.cmu.ac.th/jspui/handle/6653943832/49645
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Chiang Mai University
id th-cmuir.6653943832-49645
record_format dspace
spelling th-cmuir.6653943832-496452018-09-04T04:04:54Z Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia E. Taufik G. Hildebrandt J. N. Kleer T. I. Wirjantoro K. Kreausukon K. H. Zessin M. P.O. Baumann F. H. Pasaribu Agricultural and Biological Sciences Investigasi terhadap kualitas mikrobiologis susu kambing mentah dengan menggunakan angka lempeng total bakteri (ALTB), koliform, Staphylococcus koagulase positif (CPS) dan Staphylococcus koagulase negatif (CNS) sebagai bakteri indikator, telah dilaksanakan. Sepuluh faktor resiko yang berpotensi terkait dengan adanya bakteri indikator tersebut juga telah dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai median dari jumlah bakteri indikator dalam sampel susu asal ambing dan susu kandang untuk masing-masing bakteri indikator, yaitu ALTB, koliform, CPS, dan CNS adalah 3,74; 0,70; 1,70; dan 2,52 log cfu/ml untuk susu ambing dan 5,69; 2,98; 3,66; dan 3,32 log cfu/ml untuk susu kandang. Nilai median semua bakteri indikator dari sampel susu ambing tidak ada yang melebihi batas maksimum standar yang berlaku. Namun demikian, untuk sampel susu kandang, hanya jumlah ALTB saja yang memenuhi standar yang ada. Prevalensi total bakteri indikator, yaitu koliform, CPS, dan CNS dalam sampel susu ambing masing-masing adalah 46,3%; 37,7%; dan 66,0%, sedangkan dari sampel susu kandang adalah 86,7%; 76,7%; dan 86,7%. Kambing dari bangsa peranakan Saanen, paritas ke-5 dan ambing yang radang telah terbukti sebagai faktor resiko. Data di atas menunjukkan bahwa praktik higiene yang baik di peternakan masih belum optimal dilaksanakan. Kontaminasi bakteri pada susu dapat dikontrol dengan mengendalikan faktor-faktor resiko yang telah teridentifikasi. 2018-09-04T04:04:54Z 2018-09-04T04:04:54Z 2011-01-01 Journal 01260472 2-s2.0-84982083077 10.5398/medpet.2011.34.2.105 https://www.scopus.com/inward/record.uri?partnerID=HzOxMe3b&scp=84982083077&origin=inward http://cmuir.cmu.ac.th/jspui/handle/6653943832/49645
institution Chiang Mai University
building Chiang Mai University Library
country Thailand
collection CMU Intellectual Repository
topic Agricultural and Biological Sciences
spellingShingle Agricultural and Biological Sciences
E. Taufik
G. Hildebrandt
J. N. Kleer
T. I. Wirjantoro
K. Kreausukon
K. H. Zessin
M. P.O. Baumann
F. H. Pasaribu
Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia
description Investigasi terhadap kualitas mikrobiologis susu kambing mentah dengan menggunakan angka lempeng total bakteri (ALTB), koliform, Staphylococcus koagulase positif (CPS) dan Staphylococcus koagulase negatif (CNS) sebagai bakteri indikator, telah dilaksanakan. Sepuluh faktor resiko yang berpotensi terkait dengan adanya bakteri indikator tersebut juga telah dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai median dari jumlah bakteri indikator dalam sampel susu asal ambing dan susu kandang untuk masing-masing bakteri indikator, yaitu ALTB, koliform, CPS, dan CNS adalah 3,74; 0,70; 1,70; dan 2,52 log cfu/ml untuk susu ambing dan 5,69; 2,98; 3,66; dan 3,32 log cfu/ml untuk susu kandang. Nilai median semua bakteri indikator dari sampel susu ambing tidak ada yang melebihi batas maksimum standar yang berlaku. Namun demikian, untuk sampel susu kandang, hanya jumlah ALTB saja yang memenuhi standar yang ada. Prevalensi total bakteri indikator, yaitu koliform, CPS, dan CNS dalam sampel susu ambing masing-masing adalah 46,3%; 37,7%; dan 66,0%, sedangkan dari sampel susu kandang adalah 86,7%; 76,7%; dan 86,7%. Kambing dari bangsa peranakan Saanen, paritas ke-5 dan ambing yang radang telah terbukti sebagai faktor resiko. Data di atas menunjukkan bahwa praktik higiene yang baik di peternakan masih belum optimal dilaksanakan. Kontaminasi bakteri pada susu dapat dikontrol dengan mengendalikan faktor-faktor resiko yang telah teridentifikasi.
format Journal
author E. Taufik
G. Hildebrandt
J. N. Kleer
T. I. Wirjantoro
K. Kreausukon
K. H. Zessin
M. P.O. Baumann
F. H. Pasaribu
author_facet E. Taufik
G. Hildebrandt
J. N. Kleer
T. I. Wirjantoro
K. Kreausukon
K. H. Zessin
M. P.O. Baumann
F. H. Pasaribu
author_sort E. Taufik
title Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia
title_short Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia
title_full Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia
title_fullStr Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia
title_full_unstemmed Microbiological quality of raw goat milk in Bogor, Indonesia
title_sort microbiological quality of raw goat milk in bogor, indonesia
publishDate 2018
url https://www.scopus.com/inward/record.uri?partnerID=HzOxMe3b&scp=84982083077&origin=inward
http://cmuir.cmu.ac.th/jspui/handle/6653943832/49645
_version_ 1681423447343759360