Penggunaan Konsentrasi Asam Sitrat Yang Berbeda Terhadap Sifat Fisiko Kimia Gelatin Tulang Ikan Patin (Pangasius Sp.)
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu komoditas ikan konsumsi air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting karena pertumbuhannya cepat dan mudah untuk dibudidayakan. Pengolahan sumberdaya perikanan terutama ikan masih belum optimal sampai pada pemanfaatan limbah perikanan seperti tulang,...
Saved in:
Summary: | Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu komoditas ikan konsumsi air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting karena pertumbuhannya cepat dan mudah untuk dibudidayakan. Pengolahan sumberdaya perikanan terutama ikan masih belum optimal sampai pada pemanfaatan limbah perikanan seperti tulang, sisik, dan kulit. Sehingga seiring dengan berkembangnya industri perikanan, limbah yang dihasilkan dari produksi perusahaan juga meningkat.
Tulang ikan (teleostei) merupakan limbah dari proses pengolahan hasil perikanan yang selama ini tidak dimanfaatkan dan akan menimbulkan kerugian terutama pencemaran lingkungan jika dalam skala besar. Oleh karena itu pengolahan limbah tulang ikan menjadi gelatin adalah salah satu pemanfaatannya. Gelatin adalah ikatan polipeptida yang dihasilkan dari proses hidrolisa kolagen. Sumber kolagen biasanya terdapat pada tulang dan kulit hewan. Pembuatan gelatin pada penelitian ini menggunakan metode tipe A, yaitu menggunakan larutan asam, khususnya menggunakan asam sitrat. Gelatin sangat penting dalam berbagai bidang industri, seperti dalam industri makanan, farmasi, fotografi dan beberapa industri lainnya. Gelatin digunakan sebagai agen pembusa, pengemulsi, dan agen pembasah dalam industri tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut asam sitrat terhadap sifat fisika dan kimia gelatin tulang ikan. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan masing-masing terdapat 6 kali ulangan. Konsentrasi yang digunakan pada perlakuan perendaman tulang ikan patin dengan larutan asam sitrat yaitu 3%, 4%, dan 5%. Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah derajat keasaman (pH), kekuatan gel, dan viskositas. Sedangkan parameter pendukung yang diamati adalah kadar air dan kadar abu.
Hasil penelitian pendahuluan dengan uji organoleptik didapatkan warna yang kekuningan, tekstur bubuk kasar, dan tidak berbau. Hasil tersebut memenuhi standar mutu gelatin berdasarkan SNI 06-3735 (1995). Sedangkan hasil penelitian parameter lainnya didapat dengan pengambilan data review jurnal. Hasilnya menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi pelarut asam sitrat memberikan pengaruh terhadap sifat fisika dan kimia gelatin tulang ikan patin (Pangasius sp.). Hal ini dapat dibuktikan dari semakin banyaknya konsentrasi asam yang digunakan akan menyebabkan penurunan nilai sifat fisiko kimia gelatin tulang ikan patin (Pangasius sp.). Nilai pH diperoleh berkisar (4,2-5,69), kekuatan gel (84 Bloom-211,90 Bloom), Viskositas (2,68 cP-7,30 cP), kadar air (5,81%-14,45%), dan kadar abu (0,40%-3,15%). |
---|